Teknik asesmen risiko kejahatan merupakan salah satu metode yang efektif dalam upaya mengurangi tingkat kriminalitas di suatu daerah. Dengan melakukan teknik asesmen risiko kejahatan, kita dapat mengidentifikasi potensi kejahatan yang mungkin terjadi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahlin dan Gibbs (2018), teknik asesmen risiko kejahatan dapat membantu pihak kepolisian dan pemerintah untuk lebih efektif dalam menangani masalah kriminalitas. Mereka juga menyatakan bahwa dengan menggunakan teknik asesmen risiko kejahatan, dapat meminimalisir resiko terjadinya kejahatan di suatu wilayah.

Dalam implementasinya, teknik asesmen risiko kejahatan melibatkan berbagai faktor seperti analisis data kriminal, survei lapangan, serta konsultasi dengan berbagai pihak terkait seperti masyarakat setempat dan lembaga swadaya masyarakat. Dengan demikian, hasil asesmen risiko kejahatan dapat menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan dan program pencegahan kejahatan yang lebih efektif.

Menurut Kepala Kepolisian Daerah Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Ady Wibowo, “Teknik asesmen risiko kejahatan merupakan instrumen yang sangat penting dalam upaya menekan tingkat kriminalitas di wilayah hukum kami. Dengan melakukan asesmen risiko kejahatan secara berkala, kami dapat melakukan tindakan preventif yang lebih tepat sasaran.”

Selain itu, menurut Ahlin dan Gibbs (2018), teknik asesmen risiko kejahatan juga dapat membantu pemerintah dalam alokasi sumber daya yang lebih efektif. Dengan mengetahui potensi kejahatan yang ada, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk program pencegahan kejahatan yang lebih efektif.

Dengan demikian, teknik asesmen risiko kejahatan merupakan salah satu metode yang efektif dalam mengurangi tingkat kriminalitas di suatu daerah. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait dan menggunakan data yang akurat, teknik asesmen risiko kejahatan dapat menjadi instrumen yang sangat berguna dalam membangun keamanan dan ketertiban masyarakat.