Pendidikan dan rehabilitasi anak pelaku tindak pidana merupakan solusi efektif dalam upaya pencegahan kejahatan di masyarakat. Menurut Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Widodo Eko Prihastopo, pendidikan merupakan kunci utama dalam mengubah perilaku anak-anak yang terlibat dalam tindak pidana.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, jumlah anak pelaku tindak pidana setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya preventif yang lebih efektif, salah satunya melalui pendidikan dan rehabilitasi.
Pendidikan bagi anak-anak pelaku tindak pidana sangat penting untuk memberikan mereka kesempatan kedua dalam hidup. Melalui pendidikan, anak-anak tersebut dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu mereka untuk mengubah perilaku buruk mereka.
Rehabilitasi juga merupakan bagian penting dalam proses pencegahan kejahatan. Menurut Dr. Adhi Wibowo dari Universitas Indonesia, rehabilitasi dapat membantu anak-anak pelaku tindak pidana untuk memahami akibat dari perbuatannya dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki diri.
Program pendidikan dan rehabilitasi untuk anak-anak pelaku tindak pidana perlu didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan jumlah anak pelaku tindak pidana dapat terus berkurang dan masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan damai.
Dalam implementasinya, pendidikan dan rehabilitasi anak pelaku tindak pidana memerlukan kerjasama yang baik antara berbagai instansi terkait. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, seorang pakar kriminologi dari Universitas Indonesia, yang menyebutkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan kejahatan.
Dengan adanya pendidikan dan rehabilitasi yang efektif, diharapkan anak-anak pelaku tindak pidana dapat diberikan kesempatan untuk memperbaiki perilaku mereka dan menjadi bagian yang lebih baik dalam masyarakat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik, termasuk bagi anak-anak pelaku tindak pidana.”